BERSYUKUR #4 Bersyukur pada saat berkelimpahan
Pada saat mengalami kelimpahan betapa orang mudah untuk bersyukur. Tetapi dalam kelimpahan pun belum tentu orang dapat mengucap syukur. Pengkhotbah 5:10 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. Orang seperti inilah yang pada umumnya tidak akan pernah merasa puas dan dapat bersyukur, walaupun mereka dalam kelimpahan. Kelimpahan menurut ukuran orang berbeda-beda. Ada orang bersyukur ketika merasa sudah berlimpah kebutuhan dasar (sandang, papan, pangan). Ada orang walaupun sudah cukup dengan kebutuhan dasar tetapi belum merasa berlimpah dan sulit mengucap syukur.
Apakah Bersyukur?
Bersyukur adalah ungkapan kepuasan yang dalam kepada Tuhan. Psalm 106:1Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Daud mengucapkan syukur atas kasih setia yang diberikan Allah kepadanya.
Matius mengajarkan lebih sederhana lagi Matthew 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Apabila setiap dari kita memiliki cara pandang seperti yang dilakukan Matius maka seberapapun makanan yang dimiliki akan senantian memebuat seeseorang bersyukur.
Bersyukur merupakan ungkapan yang wajar dari seseorang kepada kepada Allah sebagai respons atas kasih-Nya, berkatnya dan pemeliharaan-Nya. Bagi kita ucapan syukur bukanlah sarana untuk menyanjung dan memanipulasi Allah demi memenuhi keinginan kita, bukan pula sikap yang dipaksakan atau dibuat-buat, melainkan sebuah spontanitas dan penyembahan yang penuh hormat, sukacita dan komitmen kepada pribadi Allah.
Bersyukur adalah puncak sukacita kita, tidak ada hal lain dalam kehidupan yang melebihi perasaan aman, hangat, nyaman, suka, karena berada dalam genggaman kuasa kasih karunia. Dari situlah mengalir ungkapan syukur di dalam orang yang hatinya ada kasih Allah.
Apasih Kelimpahan itu?
John 10:10 Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.Allah kita adalah Allah Jehovah Jireh, Allah El-shaddai, Allah yg mencukupi segala kebutuhan kita, kebutuhan untuk tidur nyenyak, kebutuhan untuk makan enak, kebutuhan untuk menikmati kekayaan yang Allah sediakan. Sebagian besar dari kita pasti menyenangi janji Yesus yang indah dalam ayat tersebut. Namun sering kali ada orang kristen yang salah mengartikan hidup dalam segala kelimpahan yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yesus ini. Kebanyakan orang mengartikan hidup kelimpahan tersebut dengan memiliki kekayaan materi dan kesuksesan duniawi.
Apakah yang dimaksud dengan hidup dalam segala kelimpahan ? Jika yang dimaksud hidup dalam segala kelimpahan adalah dalam hal materi maka Tuhan Yesus telah berdusta sebab banyak orang kristen yang hidup sungguh-sungguh tidak berkelimpahan dalam materi, bahkan rasul Paulus jelas tidak berkelimpahan secara materi bahkan bisa dikatakan dia miskin secara materi sebab kadang ia kelaparan dan telanjang. Lalu apakah sebenarnya yang dimaksud hidup dalam segala kelimpahan ini?
Saya memperhatikan orang yang kelihatannya berkelimpahan sama sekali tidak bisa dikatakan bahagia meskipun ia memiliki harta yang melimpah. Banyak orang yang berpikir bahwa kepercayaan kekristenan hanyalah tentang menuju ke sorga di masa depan. Hidup dalam segala kelimpahan yang dijanjikan oleh Yesus merupakan janji yang sangat indah dan itu jauh dari sekedar kelimpahan secara materi. Sangat sedikit orang kristen yang berhasil mencapai tingkat kehidupan yang penuh kelimpahan ini. Ia tidak menjanjikan hidup yang mudah dan tanpa masalah sebab selama kita hidup di dunia ini mustahil untuk hidup tanpa ada masalah. Tetapi Ia menjanjikan di tengah-tengah dunia yang penuh masalah ini kita bisa hidup bahagia dalam segala kelimpahan sebab damai sejahteraNya akan memelihara hati dan pikiran kita. Dia menjanjikan kehidupan yang penuh dengan sukacita dan kemenangan bagi setiap kita.
Yang menghambat orang bersyukur pada saat berkelimpahan
- Orang yang Egois.
2 Timothy 3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,…
Orang hanya fokus pada diri sendiri dan mementingkan diri.Proverbs 30:15aSi lintah mempunyai dua anak perempuan: “Untukku!” dan “Untukku!”
- Orang Serakah atau orang yang tidak pernah puas
1 Timothy 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.Keinginan untuk kaya membuat orang mengejar kekayaan, lalu menghalalkan segala cara supaya cepat kaya. Bandingkan dengan Amsal 11:24-25 mengajarkan bahwa “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” Karena itu teruslah memberi, maka Anda akan kelimpahan.
- Kemalasan
Kemalasan mengundang kemiskinan karena “Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.” (Amsal 15:19) dan “Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.”(Amsal 19:15)Orang yang malas akan menderita lapar, orang yang menderita lapar tidak akan bisa bersyukur akan kelimpahan, karena orang malas selalu saja merasa kurang. - Kikir
Ada orang yang punya uang tetapi berlaku seperti orang miskin, tidak bisa menabur, tidak bisa memberi. Jangan berpikir bila Anda menghemat, maka Anda akan kaya karena firman Tuhan mengajarkan “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” – Amsal 11:24. - Mengandalkan diri sendiri
Ada orang yang berpikir bahwa kelimpahan yang mereka peroleh berasal dari usaha atau kerja keras mereka sendiri sehingga sulit untuk bersyukur dan melihat bahwa Allah-lah yang memberikan kelimpahan Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. Amsal 30:8-9
Alasan Bersyukur pada Saat Berkelimpahan
- Segala sesuatu berasal dari Allah, dan kita diberi kepercayaan untuk mengelolanya, jadi kita perlu bersyukur atas kepercayaan itu — Ulangan 30:9 TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu–
- Setiap kelimpahan belum tentu orang merasakan
- Segala sesuatu untuk kebaikan kita
- Nikmat itu dapat dirasakan ketika kita menyukurinya
- Bersyukur adalah kekuatan bagi jiwa kita
- Kita belajar karakter Yesus yang rendah hati
- Allah memerintahkan kita untuk selalu bersyukur — Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
- Kekayaan bukanlah goal untuk mendapatkan kepuasaan bagi jiwa maupun fisik. Jiwa kita sangat terbatas untuk mencicipi kepuasaan kekayaan, begitu juga kepuasan secara fsik.
Langkah-langkah praktis
- Akuilah bahwa semua datangnya dari pada Allah
- Bersyukur untuk hal-hal kecil sekalipun kalau itu sebuah kelimpahan
- Mulai daftarkan hal-hal yang membuat Anda merasa bersyukur
Kesimpulan
Bersyukur seharusnya menjadi gaya hidup setiap orang percaya karena meyakini bahwa Allah-lah yang menjadi sumber segala sesuatu dan kita ini adalah orang-orang yang dipercaya mengelolanya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengucap syukur sebagai bukti kasih kita kepada Allah.
Duta Pembaharuan – Jl. Pisang 9, juwangen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Telp. 497183