SOH Reguler Solo Angkatan III 2008
Puji Tuhan karena SOH Solo sudah terlaksana dengan sangat baik dari tanggal 20-23 Oktober 2004, dan memberkati 45 peserta yang berasal dari beragam denominasi seperti GKI, Gereja Bethel, GPdI, Gereja Baptis, GPIM, Bethany, GSJA, GPIA, GKII, Gekari, GKJ, GUPdI, GBIS, GKA, GPA, Katolik, dan dari organisasi kontekstual. Banyak hal yang Tuhan nyatakan dalam pelayanan ini, diantaranya, banyak yang terbuka matanya akan kebutuhan pemulihan, terbuka mata untuk diri sendiri yang ternyata juga memerlukan pemulihan, dan kerinduan untuk memulihkan orang lain.
Setiap sesi yang ada, baik pengajaran maupun penerapan berlangsung dengan lancar. Peserta pun cukup antusias saat sesi demonstrasi trauma berlangsung. Ada 6 orang yang mengalami trauma yaitu trauma pisau, ular, katak, cicak, kecelakaan dan trauma digigit anjing yang dilayani di kelompok besar oleh para fasilitator yang berasal dari Solo. Di akhir sesi, ada tanya jawab yang dipandu oleh Pak Paul. Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta, diantaranya apa parameter manifestasi dan orang yang sakit jiwa?; mengapa orang yang dilayani perlu dibawa ke ingatan masa lalu?; kenapa yang manifestasi dipisahkan dengan yang lain?; dan apakah perbedaan antara fobia dengan trauma?
Dari segi panitia dan pnyelenggaraan acara, ada perkembangan yang sangat baik. School Of Healing kali ini sudah mulai menggunakan Event Organizer yang terdiri dari alumni SOH dan munculnya pengajar-pengajar baru yang dalam beberapa sesi pengajaran, diantaranya Pdt. Yohanes Sat Christian dari GKKD yang membawakan sesi Kasih Karunia, Ibu Debora Istiawati yang menyampaikan sesi Pengampunan dan Ibu Novi Ginting yang membawakan sesi Penghakiman. Mereka bertiga ini adalah anggota Tim Regional Solo yang saat ini sangat giat mengembangkan pelayanan pemulihan ini untuk Solo dan daerah sekitarnya.
Saat terakhir, Ibu Is menyampaikan pesan mengenai janji iman untuk mendukung pelayanan yang disambut dengan cukup antusias oleh para peserta. Puji Tuhan karena Tuhan membuka hati para peserta untuk mengambil komitmen yang sesuai dengan hati mereka untuk pemulihan. Kami berharap muncul mitra-mitra baru yang dapat mendukung pelayanan ini sehingga visi pemulihan bagi Indonesia tercapai.