Testimoni Peserta SOH Pelatihan Dasar Jogja 22-26 Maret 2010

Ibu Rubiah :

Ada banyak pertanyaan dalam diri saya, “kenapa saya begini, mengapa saya begitu?”  Di kota tempat saya berasal saya mencoba untuk mencari dan mendatangi lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pemulihan, namun tidak mendapatkan jawaban.  Saya sangat percaya seperti disampaikan para pengajar bahwa ada waktu dan cara Tuhan, dan keyakinan saya SOH inilah cara dan waktu Tuhan bagi saya.

Kerinduan untuk mengalami pemulihan muncul sejak ada SOH pertama di Purwokerto, namun saya hanya menunggu hingga hari ini, sesudah beberapa tahun harus menunggu.  Seperti seorang yang sakit yang datang ke dokter, semua diperiksa dan bagian-bagian yang sakit mulai diobati satu per satu. Tanda Tanya-tanda Tanya yang saya miliki sudah mulai terjawab di sini dan saya sangat bersyukur.

Berkat besar yang saya terima melalui SOH salah satunya adalah hubungan saya dengan Tuhan. Dulu saya berpikir kalau berdoa, Tuhan hanya diam saja, namun sekarang saya tahu bahwa Ia bekerja dan terus bergiat.  Ia sangat rindu untuk menyatakan keinginan hatiNya untuk saya lakukan. Saya merasa Tuhan tanam suatu mimpi yang berisi agar Purwokerto dibangkitkan lagi karena dulu pernah ada dan hidup.  Saya rindu memulai pelayanan ini dari diri saya, terus kepada keluarga dan pelayanan saya.

Bp. Widi :

Sudah lama saya ditawari untuk ikut SOH tetapi terus saya tolak.  Awalnya saya tidak tahu akan bagaimana dan seperti apa SOH itu.  Tetapi ketika saya membaca surat dari DP, saya merasa seperti saya akan disidang habis-habisan.  Namun saya percaya bahwa jika saya ada OH ini hari ini itu karena Yang Di Atas dan saya tidak ingin melawan kehendakNya, saya  mau mengikuti aja karena sudah terlalu banyak perlawanan yang saya lakukan.

Ketika saya mengikuti sesi demi sesi sejak hari pertama, saya merasa seperti dibukakan bahwa selama ini saya telah membangun benteng-benteng, penghakiman-penghakiman yang saya buat dengan tujuan supaya saya tidak dilukai.  Hal-hal itu ternyata keliru dan membuat saya ada jarak dengan Tuhan, meski saya sebenarnya sangat rindu jamahan Tuhan. Saya menyadari bahwa 5 hari terasa tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan hidup yang saya alami dari kecil hingga sekarang.  Saya tahu bahwa masih banyak PR untuk dikerjakan dan diselesaikan.  Itu semua bergantung kepada pilihan saya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Hubungi Kami