Events

Laporan SOH Samarinda, 16-19 Juli 2012

Pelayanan SOH Hari Senin 16 Juli dimulai dengan doa pagi, dan ada briefing persiapan untuk mengatur flow hari itu. Pembukaan dimulai jam 11.00 WITA yang dipimpin Ibu Yannie Asrie. Doa Pembukaan oleh Pdt. Petro Lukas Sizo, sambutan dari Yayasan Duta Pembaharuan oleh  Pdt. Jonedi Ginting, M.A, kemudian disusul khotbah pembukaan Di Tangan Sang Penjunan oleh Pdm. Yannet Ranu sambutan dan perkenalan tim regional dan pusat oleh Pak Yafet. Tim lokal yang hadir pada pembukaan Ibu Fanny, Ibu Enos, Ibu Reinah, Ibu Sri, Ibu Agustina, Pak Yafet, Pak Yanet, Pak Petro, Ibu Petro. Selesai perkenalan, Ibu Indrayani membagikan sesi intro selama sekitar 45 menit.

Sesi yang pertama, Bertumbuh melalui pelayanan pemulihan dibawakan oleh Bapak Theo Sahara, M.A dengan pembahasan mengenai dasar-dasar pelayanan pemulihan dan bagaimana pelayanan pemulihan menolong seseorang mengatasi hambatan pertumbuhan dalam hidupnya. Sesi kedua yaitu Identitas Orang Percaya dibagikan oleh Ibu Kristiyanti Restu Utami, dimana sesi ini membahas mengenai cara pandang Allah terhadap kita yang telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Sesi ketiga membahas Kasih Karunia sebagai dasar kehidupan orang percaya, dimana setiap orang perlu dibawa untuk merenungkan kembali kasih karuniaNya yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan kita.

Semangat pagi hari Selasa dilayani oleh Bapak Pdt. Petro Lukas Sizo. Beliau adalah salah satu alumni angkatan tahun 2007 yang bergabung dalam kepengurusan Tim Regional Duta Pembaharuan Kalimantan Timur. Setelah semangat pagi dilanjutkan dengan sesi Hati Allah Bapa yang disampaikan oleh Pdt. Jonedi Ginting, M.A, yang membukakan banyak hal yang baru bagi peserta mengenai kasih Bapa.

Menyusul setelah itu sesi Model Doa yang disampaikan oleh Pdt. Obed Rubiyanto, S.Th, yang membukakan mengenai metode doa yang digunakan dalam pelayanan pemulihan  Duta Pembaharuan. Sesi ini ditutup dengan praktek doa berdua-dua antar peserta, satu berperan menjadi konseli, satunya fasilitator, dan saling bergantian mendoakan.

Sesi sore dimulai dengan Model Pelayanan Pemulihan Terpadu yang dibagikan oleh Bapak Theo Sahara, M.A. Sesi ini membahas inti masalah dalam kehidupan orang-orang percaya, penipuan dan reaksi yang sering menjadi kebiasaan seseorang jika menghadapi satu masalah tertentu. Malamnya sesi Mekanisme Pertahanan Diri dan Pelarian menjadi penutup, dan ada penerapan kelompok besar yang mendorong peserta mengalami pertobatan dalam reaksi negative yang selama ini menjadi kebiasaan mereka.

Di hari Rabu, kembali semangat pagi memulai rangkaian pelayanan SOH hari itu, yang dilayani oleh Pdt. Leo, salah satu pengurus Tim Regional Kalimantan Timur. Semangat pagi ini menyiapkan hati peserta untuk menangkap sesi dan penerapan pengampunan. Sesi Pengampunan dibawakan oleh Ibu Kristiyanti Restu Utami, sedangkan penerapan pengampunan dilayani oleh Pdt. Obed Rubiyanto. Dalam penerapan doa ini, ada banyak peserta yang mengalami jamahan Allah, sehingga mengambil langkah untuk mengampuni dan melepaskan emosi negative yang mereka rasakan. Dalam setiap penerapa, fasilitator mengambil bagian dengan ikut mendoakan dan menolong peserta.

Di siang harinya, Sesi Penghakiman yang disampaikan oleh Bapak Theo Sahara, M.A  membukakan banyak hal bagi peserta. Ada akibat penghakiman dan kriteria-kriteria yang termasuk penghakiman, dan ini merupakan suatu hal yang sangat mudah terjadi di kalangan orang percaya pada umumnya, bahkan di kalangan Hamba Tuhan. Orang percaya dituntun untuk melepaskan penghakiman satu dengan yang lain sehingga tidak merusak kesatuan tubuh Kristus.

Dua sesi selanjutnya adalah bagian dari inti masalah, yaitu sesi Konsekuensi Dosa dan penerapannya yang disampaikan oleh Pdt. Jonedi Ginting, M.A, serta sesi pengajaran Pemulihan Trauma yang disampaikan Pdt. Obed Rubiyanto, S.Th. Dalam sesi Konsekuensi Dosa dan penerapan, peserta juga dibagi berdua-dua untuk saling mendoakan satu bagian dalam pohon keluarga masing-masing. Setelah itu ada penerapan kelompok besar, dimana peserta dipimpin untuk mengakui satu persatu yang menjadi peluang ada konsekuensi dosa yang diturunkan dalam kehidupan mereka. Dalam sesi Pemulihan Trauma, banyak dibahas mengenai hal-hal yang dapat menimbulkan pengalaman traumatis dan akibatnya dalam kehidupan orang percaya.
Keesokan paginya, semangat pagi dilayani oleh Pdm. Yannet Ranu, setelah itu disusul dengan demonstrari penerapan trauma. Ada 6 orang yang dilayani yaitu Sdr. Vincent-takut jarum suntik, Sdr. Agam-takut kecoa, Bapak Yohanes Pardimin-takut darah, Ibu Agustina-takut kerumunan orang, Ibu Fanny-takut kucing dan Sdri. Christina Lois-takut kamar mandi. Dalam proses pelayanan trauma ini, ada 3 orang yang Tuhan tolong langsung dalam traumanya, ada 2 orang yang ternyata traumanya itu berhubungan dengan hal-hal lain, dan 1 orang yang justru dibukakan semakin dalam mengenai akar ketakutannya.

Di sesi Memulai Pelayanan Pemulihan, Pdt. Jonedi Ginting, M.A menyampaikan mengenai pengalaman beliau memulai pelayanan pemulihan di gerejanya, dan mendorong para peserta untuk memulai pelayanan tersebut juga di gereja dan tempat pelayanan masing-masing. Presentasi DPA dan kesaksian dari Ibu Yenita yang menyampaikan mengenai Healing Communty sekaligus menguatkan peserta akan pentingnya untuk terus terlibat dalam pelayanan pemulihan ini.

Dalam ibadah penutup yang dipimpin Ibu Yannie Asrie, kami  melihat para peserta dengan khidmat mengikuti setiap prosesnya. Ada kesaksian dari Bapak Yohanes Pardimin dan Ibu Evy Tanod mengenai berkat-berkat yang didapat sepanjang SOH. Pada akhirnya seluruh rangkaian SOH Tingkat Dasar Samarinda berjalan dengan lancar. Dari 22 peserta ada 18 peserta yang diwisuda karena 4 lainnya tidak memenuhi syarat penuh kehadiran, sehingga sertifikatnya ditunda sampai mengikuti secara penuh.

Galeri Foto :

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami