Renungan

Mengatasi kekecewaan karena ketidakpuasan

Bagaimana ketidakpuasan mempengaruhi dalam kehidupan?

Ketika seseorang mengalami kekecewaan terhadap ketidakpuasaan hidup akan mempengaruhi hubungannya dengan Allah. Bergumul untuk mempercayai bahwa Allah baik setiap saat. Bergumul apakah Tuhan memberi yang terbaik dan punya rencana yang baik dalam kehidupan. Ada kemarahan-kemarahan karena permohonan doanya belum menjadi kenyataan.

Hubungan dengan oranglainpun akan mengalami hambatan. Ada sederetan tuntutan kepada orang lain kadang-kadang juga tidak realistis. Jika mereka tidak melakukan seperti yang kita pandang benar, kita menjadi kecewa, marah dan tidak puas. Kerap kali hal itu memicu konflik dengan orang lain dan mengasihi mereka dengan kasih yang tulus dan tanpa syarat.

Ketidakpuasan terhadap hidup ini juga akan mempengaruhi kita. Ada perasaan-perasaan negative yang bergejolak dan menekan. Kesulitan untuk menerima dan mengasihi diri sendiri apa adanya. Ada kekecewaan dengan diri sendiri, mungkin karena penampilan fisik, prestasi ataupun karena peristiwa-peristiwa masa lalu. Sehingga membuat kita menetapkan standart-standart yang tidak realistis terhadap diri sendiri. Membuat kita menjadi semakin perfeksionis dan idealis. Berusaha keras untuk hidup sesuai dengan standar-standart tersebut. Jika gagal mencapainya, tidak sedikit orang yang menjadi frustasi dan depresi.

Kebenaran tentang Ketidakpuasan

Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk. Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: “Penindasan!” tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.(Habakuk 1:1-3)

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku (Habakkuk 2:1)

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku,  ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi) (Habakkuk 3:17-19)

Prinsip Alkitab

Pemuasan/Propisiasi berarti bahwa kematian Kristus sebagai korban yang sempurna dan tanpa dosa itu secara penuh memuaskan semua tuntutan kebenaran Allah terhadap orang berdosa. Karena Allah adalah kudus dan benar, maka Ia tidak dapat mengabaikan dosa; melalui karya Yesus Kristus, Allah telah dipuaskan secara penuh dan standar kebenaranNya telah terpenuhi.  Melalui persekutuan dengan Kristus orang percaya sekarang dapat diterima dan dilepaskan dari murka Allah.

Prinsip-prinsip penting tentang pemulihan ketidakpuasan

  • setiap orang perlu merasakan sungguh-sungguh kasih karunia Allah, yang telah menerima apa adanya. Kasih karunia adalah kasih yang tidak bersyarat dan melimpah untuk orang percaya.
  • Kebenaran tentang kepuasan Allah karena pengorbanan Kristus akan memerdekakan kita dari perasaan bersalah karena kegagalan. Motivasi-motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu akan berubah. Harapan dan tujuan dalam kehidupan ini pun akan berubah.
  • Kepuasan ini akan terlihat dalam hubungannya dengan orang lain, diri sendiri dan Tuhan. Orang percaya yang telah merasakan kasih Allah akan memiliki kerinduan untuk menjadi saluran kasih karunia bagi orang lain.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami